The Real Prince (2) “The New Family”

sehun

“ The New Family”

 Cast :

Oh Sehun (EXO-K)

Im Yoona (SNSD)

And they parents.

Dilarang copast, okee ?! 🙂

SELAMAT MEMBACA ….

Sehun kini telah duduk dikelas satu sekolah menengah pertama. Sekolahnya cukup jauh dari rumahnya sehingga setiap hari ia harus diantar jemput oleh supir. Disekolah Sehun termasuk siswa yang pintar, banyak teman dan terkenal. Banyak siswi senior yang mendekatinya. Namun, Sehun tidak pernah menganggap mereka lebih dari teman. Itu karena dalam benaknya hanya ada seorang Im Yoona. Gadis pertama yang membuatnya tidak mau melihat siapapun.

Im Yoona, gadis itu telah lama hilang dari pantauan Sehun, ia menghilang beberapa hari setelah lulus sekolah dasar. Sehun bahkan telah mencari informasi tentangnya dari Kai, namun Kai juga tidak mengetahui keberadaan Yoona walaupun rumah mereka berdekatan.

“Sehun-a, kau dijemput lagi?” tanya Kai ketika mereka telah sampai di gerbang sekolah.

Sehun menatap Kai, “Ya, begitulah, kau mau ikut?” tawar Sehun.

Kai menggeleng, “Tidak, kau duluan saja, hari ini aku disuruh ibuku untuk menemaninya ke super market, dan menjemputku disini”

Sehun megangguk-anggukan kepalanya kemudian tersenyum, “Baiklah kalau begitu, aku duluan” pamitnya kemudian melambaikan tangan pada Kai lalu masuk kedalam mobil jemputannya.

Diperjalanan Sehun hanya diam dan menatap keluar jendela mobil, hanya itu yang ia lakukan jika Kai tidak ikut pulang bersamanya.

“Paman, mau jalan-jalan?” tanya Sehun, ia selalu seperti itu ketika merasa bosan. Pria paruh baya itu hanya diam seperti tidak berniat untuk menjawab ajakan Sehun. Beberapa detik kemudian ia menjawab  “sepertinya tidak hari ini, Tuan Oh, ingin kau pulang lebih cepat hari ini” jelas Paman Lee.

Sehun diam, mencoba menebak-nebak apa yang direncanakan ayahnya sehingga ia harus pulang cepat. Sesampainya dirumah, Sehun melihat mobil  forte  telah terparkir rapi di halaman rumahnya. Ia baru pertama kali melihat mobil itu, mungkinkah itu mobil baru ayahnya? Pikirnya, namun tidak lagi ia hiraukan.

Sehun melangkah cepat masuk kedalam rumah, disana ia melihat ayahnya sedang duduk mengobrol bersama wanita yang beberapa tahun lalu pernah dilihatnya, keadaannya persis seperti itu. Hanya saja kali ini, ia melihat seorang gadis dengan rambut ikal panjang yang duduk membelakanginya.

“Sehun-a, baguslah kau sudah pulang, kemari dan duduklah” pinta Mr Oh ramah.

Sehun menatap ayahnya dengan kening mengkerut, namun ia menurutinya. Ketika duduk, wajah gadis yang duduk membelakanginya tadi kini terlihat jelas. Im Yoona. Gadis yang selama ini dicarinya. Sangat cantik dan terlihat lebih menawan. Sehun tau umur Yoona dua tahun lebih tua darinya, tapi ia tidak memikirkan itu, ia senang bisa melihat Yoona lagi setelah beberapa tahun.

“Hai Sehun” sapa Yoona ramah dengan senyum manis yang mampu membuat Sehun membeku.

“Hai” balas Sehun. Wajah tampan itu kini tengah tersipu dengan sapaan sederhana Yoona. Suara yang sangat ia rindukan, pikirnya.

“kalian sudah saling kenal kan?” tanya Mrs Kim, ibu Yoona.

Sehun baru menyadari kalau wanita yang sedang duduk bersama ayahnya itu adalah wanita yang dulu pernah Mr Oh kenalkan padanya.

“Aku hanya tau nama Sehun dari Kai” jawab Yoona.

“Ya, aku juga begitu” jawab Sehun pelan.

“baguslah kalau begitu, kalian mungkin akan mulai mengenal lebih dekat setelah kami memberikan waktu untuk kalian mengobrol” ucap Mr Oh lalu tersenyum.

Yoona yang sudah mengetahui rencana ibunya dan Mr Oh segera mengerti, “Sehun, ayo keluar dan jalan-jalan” ajak Yoona.

Sehun menatap Yoona bingung. Ia belum mengerti maksud dari semua ini. “Kenapa?” tanya Sehun polos.

Yoona menatap Sehun lalu kembali memamerkan senyum manisnya. “Tidak apa-apa, apa kau tidak mau?” tanya Yoona tenang.

Wajah Sehun menegang, sepertinya ia merasa salah bicara, “aku mau, baiklah, tunggu sebentar, aku akan mengganti pakaianku dulu” jawab Sehun kemudian berlari ke kamarnya di lantai dua.

Beberapa saat kemudian Sehun turun dengan gaya casualnya, sangat tampan dan trendy. Melihat Sehun sudah siap, Yoona pamit pada ibunya dan Mr Oh, “kami pergi dulu” ucap Yoona kemudian sedikit membungkuk.

Sehun memperhatikan Yoona, betapa beruntungnya ia hari ini, dimulai dari bertemu dengan Yoona juga ditambah dengan Yoona yang terlebih dulu mengajaknya bicara, bahkan kali ini Sehun punya kesempatan untuk berjalan-jalan dengan Yoona walaupun hanya di sekitar kompleks.

“kemana kita?” tanya Sehun sedikit canggung.

“ke taman” jawab Yoona pelan.

“oh..” Sehun menganggukan kepalanya. Ia tidak tau harus bicara apa dan memulainya darimana. Akhirnya, mereka tidak bicara apapun hingga sampai di taman.

Yoona duduk di kursi kayu dekat kolam air mancur tempat dimana mereka pertama kali bertemu, Sehun mengikutinya. Untuk beberapa saat haya keheningan yang melanda, baik Yoona maupun Sehun, keduanya masih merasa canggung satu sama lain. Namun Yoona yang merasa lebih dewasa segera menetralkan suasana dan mengajak Sehun bicara.

“jadi, kau sekolah dimana sekarang?” tanya Yoona ramah.

Sehun gugup. “Hanyyoung Junior High School” jawabnya pelan.

Yoona mengangguk, ia tidak tahu lagi apa yang harus ia tanyakan karena menurutnya cukup sulit untuk membuat Sehun terbiasa dengannya.

Sehun berdehem, sebenarnya ia ingin menanyakan dimana Yoona selama ini. Tapi ia mengurungkan niatnya karena tidak percaya diri.

“kau tidak merindukanku? Bukankah dulu kau menyukaiku?” canda Yoona sambil terkekeh.

Wajah putih Sehun kini sedikit memerah, ia sedikit menundukkan kepalanya, mungkin ia malu. “saat itu aku-“

“ya, aku tau, itu sudah lama dan mungkin kau hanya bercanda” potong Yoona tanpa ingin mengetahui alasan Sehun yang sebenarnya. “selama ini, aku tinggal di sekolah asrama, itu karena ibu terlalu sibuk bekerja sehingga sering meninggalkanku dirumah sendirian, tapi sebentar lagi tidak, mungkin aku akan tinggal dekat denganmu” ucap Yoona lalu menatap Sehun sambil kembali terkekeh.

Sehun terkejut, “Apa? denganku?”

“ya, mungkin” jawab Yoona sambil menaik turunkan bahunya.

“apa maksudnya?” tanya Sehun yang masih belum mengerti.

“kau akan tau sebentar lagi” jawab Yoona enteng. Yoona berdiri dari bangku lalu menatap Sehun, “ayo, kita beli es krim” ajak Yoona pada Sehun yang masih kebingungan.

Sehun tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti Yoona. Ia masih mencoba mencerna apa yang dikatakan Yoona juga ayahnya tadi.

oooooooooooOOOoooooooooo

Sehun menghempaskan tubuhnya di ranjang, kejadian hari ini cukup menyenangkan dan membingungkan menurutnya. Ia masih belum menyadari situasi. Fikirannya selalu tertuju pada Yoona, sudah beberapa jam yang lalu mereka bertemu namun Sehun merasa Yoona masih disampingnya, walaupun ia tidak terlalu pandai bicara, dari awal Yoona yang selalu mengajaknya bicara lebih dulu. Tapi Sehun cukup puas mengetahui alasan Yoona menghilang selama ini, ia hampir berfikir tidak akan pernah bertemu dengan Yoona lagi.

Keesokan harinya..

Sehun sudah rapi dengan seragamnya dan siap untuk pergi ke sekolah diantar Paman Lee. Namun saat ia keluar dari pintu rumah, betapa terkejutnya ia ketika melihat Yoona telah berdiri menunggunya dengan memakai dress abu-abu tanpa lengan dan semakin terlihat cantik dengan rambut ikalnya yang terurai.

“hai Sehun” sapa Yoona lembut sambil melambaikan tangannya.

Sehun menatap Yoona bingung. “kenapa kau ada disini?”

Yoona tersenyum, “tentu saja untuk menemanimu pergi ke sekolah, ini untuk pembiasaanmu, mungkin nanti kita akan seperti ini setiap hari”

Sehun semakin bingung dengan jawaban Yoona, walaupun sebenarnya ia senang Yoona kembali hadir dihadapannya. Saat diperjalanan, Sehun lebih banyak diam, ia mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi, namun tidak satupun alasan yang terfikir olehnya,, ditambah lagi dengan ia tidak bisa fokus karena pandangannnya selalu ingin tertuju pada Yoona. Gadis yang kini tengah diam menyandar ke jendela mobil.

Mereka telah sampai di parkiran sekolah, Sehun keluar dari mobil. Yoona membuka kaca mobil agar dapat bicara pada Sehun, “Sehun-a, sampai jumpa, aku akan kembali saat kau pulang nanti” ucapnya sambil melambaikan tangan. Sehun diam, menatap Yoona datar. Sungguh, berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya saat ini.

Setelah mobil yang ditumpangi Yoona menjauh, Sehun berbalik untuk menuju kelasnya. Ia menghela nafas pelan. Tiba-tiba seseorang menepuk lengannya dan melingkarkan tangan dibahunya. Sehun tau, seseorang itu pastinya adalah Kai.

“Hai Sehun” sapa Kai sambil menaik turunkan alisnya.

Sehun diam, Kai menduga ada sesuatu yang tidak beres pada Sehun. “apa yag terjadi?” tanya Kai sambil meneliti wajah Sehun, mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Namun Kai tidak bisa menebaknya. “kau bisa cerita padaku jika kau mau” tawar Kai agar Sehun tidak memendamnya sendiri.

“baiklah, aku akan menceritakan kejadian-kejadian aneh yang terjadi padaku nanti” jawab Sehun yang akhirnya mau membuka mulutnya.

(Jam istrirahat)

Sehun dan Kai kini tengah duduk berhadapan di kantin bersama teman-temannya yang lain, mereka adalah Chanyeol, Baekhyun, Tao dan Lay. Chanyeol yang pertama kali menyadari ekspresi Sehun yang aneh setelah Kai.

“hei, ada apa denganmu?” tanya Chanyeol sambil menepuk pundak Sehun.

“ya, kau berjanji akan bercerita padaku tadi” tambah Kai.

Sehun menghela nafas pelan. Memejamkan mata lalu menatap semua temannya. “kalian ingat Im Yoona?” tanya Sehun.

Mereka semua mengangguk.

“aku sudah bertemu dengannya sejak kemarin” lanjut Sehun namun diwajahnya tidak terlihat gurat kebahagian. Sedangkan Chanyeol dan Baekhyun bersorak.

“itu bagus, lalu apa masalahnya?” tanya Tao.

“masalahnya adalah, ia selalu mengatakan hal-hal yang tidak kumengerti, ayahku dan ibu Yoona yang memulai semua ini. Bahkan tadi pagi, Yoona sudah datang kerumahku dan ikut mengatarku kemari”

Kai menatap Sehun bingung. Wajahnya terlihat berfikir. Begitupun Chanyeol, Baekhyun dan Lay.

“mungkin ayahmu dan ibu Yoona akan menjodohkanmu dengan Yoona” ucap Lay  dengan percaya diri.

Mendengar pendapat Lay, Sehun diam. Ia ikut berfikir. Ia akan sangat senang bila apa yang dikatakan Lay itu benar. Namun hati kecilnya belum sepenuhnya meyakini pendapat Lay.

“atau mungkin, kau dan Yoona akan menjadi saudara” ucap Baekhyun dengan serius.

“saudara? Apa maksudmu?” tanya Sehun dengan wajah sedikit tegang.

“begini, apa kau pernah melihat ayahmu dan ibu Yoona bermesraan atau saling mengirim e-mail dan sejenisnya?” tanya Baekhyun.

“aku tidak pernah melihat mereka bermesraan, aku hanya pernah melihat mereka mengobrol dua kali. Tapi, dulu aku sempat mendengar percakapan mereka tentang aku dan Yoona juga tentang saudara”

Chanyeol menjentikkan jarinya, “itu artinya, ayahmu dan ibu Yoona akan menikah, dan kalian akan menjadi saudara tiri”

Mendengar itu urat-urat di tubuh Sehun menegang, tubuhnya dingin, ia sungguh tidak ingin semua ini terjadi, tapi kali ini hati kecilnya membenarkan apa yang dikatakan Baekhyun dan Chanyeol.

Kai memegang pundak Sehun, mencoba untuk menenangkan temannya itu. “tenanglah, itu hanya dugaan, mungkin saja yang dikatakan Lay benar”

Sehun masih diam, ia sempat senang karena kini gadis yang ditunggunya datang kembali dan hadir disisinya, tapi bagaimana mungkin mereka akan menjadi saudara? Apa benar ini yang direncanakan ayahnya dan Mrs Kim? Apa mungkin Yoona juga telah mengetahuinya? Apa mereka benar-benar bersekongkol untuk menjatuhkan perasaannya? Sehun mengerang frustasi.

(Saat pulang sekolah)

Sesuai dengan janjinya, kini Yoona telah berdiri menunggu Sehun di gerbang sekolah. Seperti biasa, wajah cantiknya selalu mampu membuat Sehun terpesona. Namun Sehun mencoba untuk bersikap biasa dan tidak terlalu menanggapi apa yang kini sedang ia fikirkan tentang rencana Yoona dan orang tua mereka.

Yoona melambaikan tangan pada Sehun. “ hai Sehun” sapaan sederhana itu kini sudah sedikit terbiasa di telinga Sehun. “ayo, kita harus pulang dan kau harus mengganti pakaianmu, hari ini kita akan pergi jalan-jalan” ajak Yoona semangat.

Sehun tersenyum simpul lalu menggaruk tengkuknya, Yoona yang melihat ekspresi tidak bahagia Sehun segera menyadarinya, “Sehun-a, kau tidak senang akan pergi denganku?” tanya Yoona dengan wajah kecewa.

“aku senang” jawab Sehun sambil melihat Yoona sekilas lalu masuk ke mobil dan duduk dikursi belakang. Yoona mengikuti Sehun lalu duduk disampingnya.

Setelah sampai dirumah dan Sehun berganti pakaian, mobil yang di tumpangi Sehun dan Yoona segera melesat menuju taman bermain Lotte Word. Tempat yang menjadi kenangan Sehun bersama ibunya, juga tempat yang menjadi kenangan Yoona bersama ayahnya.

Sehun menatap sekitar dengan tatapan teduh. Yoona memperhatikan Sehun. “Sehun-a, aku tau ini tempat yang berarti bagimu semenjak ibumu meninggal” ucap Yoona sambil memegang pergelaangan tangan Sehun.

Sehun menoleh lalu menatap Yoona, “bagaimana kau tau?”

Yoona diam sejenak, kemudian menghela nafas, “karena aku juga merasakan apa yang kau rasakan saat ini, tempat ini juga menyimpan banyak kenangan indah saat aku bersama ayahku” jawab Yoona sambil menundukkan kepalanya.

Sehun diam, ia melupakan dugaan-dugaan yang sedari tadi ia fikirkan tentang rencana Yoona dan orang tua mereka. Sehun menggenggam tangan Yoona, “kita sama” ucapnya penuh arti sambil tersenyum.

Yoona mengangkat kepalanya dan menatap Sehun, “ kau benar, kita sama”

“karena itu, mari kita bersenang-senang dan melupakan segalanya” ucap Sehun bersemangat.

Yoona tertawa melihat Sehun, mereka saling berpandangan untuk beberapa saat. Kemudian sadar hal itu hanya membuang waktu, setelah itu mereka mulai menjelajah bersama.

Yoona dan Sehun sangat menikmati kebersamaan mereka, semua permainan mereka coba dengan gembira, bahkan berbagai macam makanan manis telah mereka coba tanpa tertinggal satupun. Bahagia. Itulah yang saat ini tengah Sehun dan Yoona rasakan.

Setelah puas bermain, tanpa terasa waktu telah menunjukkan pulkul 21.00, Sehun dan Yoona sudah cukup lelah dengan kegiatan mereka hari ini.

Selesai menjelajahi Lotte Word, Sehun dan Yoona pulang dijemput oleh Paman Lee. Saking lelahnya, mereka berdua sampai tertidur dengan kepala bersentuhan. Wajah-wajah yang telah kusut akibat kelelahan kini terlihat damai dan tenang.

oooooooooOOOooooooooo

Sehun menggeliat ketika cahaya matahari menerobos jendela kamarnya. Ia mengerjapkan matanya, dan bagun dengan posisi duduk untuk mengumpulkan nyawa. Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana ia bisa bersantai dan bebas dari beban sekolah.

Selesai mandi dan berpakaian, Sehun turun dari lantai kamarnya menuju meja makan, pagi ini di meja makan telah tersedia beberapa potong sandwich dan susu. Sehun meneguk susunya perlahan, lalu duduk di kursi, tangannya mengambil sepotong sandwich lalu memasukkannya kedalam mulut dan mengunyahnya.

Kejadian semalam, kembali terlintas difikirannya, Sehun tersenyum mengingat betapa bahagianya ia malam itu.  Saat yang tidak bisa dilupakan ketika ia dan Yoona saling memandang, tersenyum, dan bercanda bersama.

Beberapa saat kemudian Mr Oh keluar dari kamarnya dengan memakai kemeja putih,celana hitam dan sepatu yang mengkilat, Sehun mengerutkan kening ketika melihat ayahnya serapi itu pada hari minggu.

Oh Jung Soo (bayangin aja Leeteuk SJ) adalah pria berumur 45 tahun, meskipun usianya sudah terbilang tua namun aura ketampanannya tidak tertutup oleh umurnya yang semakin bertambah.

“Sehun-a, mari pergi bersama” ajak Mr Oh dengan wajah berseri.

Sehun menatap ayahnya bingung, tidak biasanya Mr Oh mengajaknya pergi dihari libur, “kemana?”

“kau akan tau nanti” jawab Mr Oh sekenanya, kemudian mengambil kunci mobil audi silvernya dan berjalan keluar rumah.

Sehun hanya mengikuti ayahnya tanpa bertanya lagi. Mungkin ayah akan mengajaknya untuk berziarah ke makam ibunya, fikir Sehun.

Hari ini Oh Jun Soo berencana untuk menemui Kim Nana (ibu Yoona) sekaligus menggelar acara pertunangan dengannya. Ia sengaja mengajak Sehun walau sebelumya ia tidak memberitahu Sehun terlebih dahulu tentang rencananya, ia tidak mengetahui bahwa semua itu akan melukai hati Sehun.

Diperjalanan, Mr Oh dan Sehun saling diam, memang biasanya mereka tidak sering bicara, hanya saja kali ini suasana lebih hening. Oh Jung Soo dan Oh Sehun sibuk dengan fikirannya masing.

Dugaan Sehun benar, kini ia dan ayahnya telah sampai di tempat pemakaman ibunya. Tentunya untuk berziarah. Sehun lebih dulu menaiki tangga panjang menuju tempat ibunya diikuti Mr Oh dibelakangnya.

Selesai berziarah, Sehun mendengar ayahnya berbicara dan seseorang lewat telepon. Mr Oh segera mempercepat laju mobilnya setelah mendapat telepon tersebut. Sehun menatap ayahnya dengan penuh tanda tanya.

“Kita mau kemana?” tanya Sehun to the point.

“bertemu Bibi Kim dan putrinya” jawab Mr Oh sigkat.

Mendengar jawaban itu Sehun diam, ia tidak ingin bertanya lagi, tapi sesuatu mulai menggajal dihatinya. Beberapa menit kemudian mobil telah memasuki area rumah makan mewah, Sehun melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 11.00, “ini belum waktunya makan siang” ucap Sehun pelan.

“tak apa, kita akan menunggu waktu makan siang kita disini” jawab Mr Oh lalu keluar dari mobil dan Sehun mengikutinya.

“kenapa harus di restoran mewah?” tanya Sehun penasaran.

“kita akan makan siang bersama teman ayah, setidaknya kita harus memberikan fasilitas yang membuat mereka nyaman”

Oh Jung Soo dan Oh Sehun berjalan beriringan. Mereka terlihat seperti Raja Charles dan Pangeran William. Perhatian pengunjung restoran itu tertuju pada mereka, pasangan ayah dan anak yang sempurna, fikir beberapa orang disana.

Setelah melewati beberapa lorong, mereka akhirnya sampai di sebuah ruangan dengan desain indoor yang klasik, mungkin terlihat seperti ruang makan istana kerajaan yang khusus dipesan untuk makan siang Sehun dan Mr Oh. Disana telah ada Mrs Kim dan Yoona. Sehun yang tadinya sedang memperhatikan nilai seni dari ruangan itu kini matanya teralihkan untuk melihat seni yang telah Tuhan ciptakan yang berwujud manusia, tepatnya seorang Im Yoona.

Untuk kesekian kalinya Yoona berhasil membuat Sehun terpesona dengan segala kesederhanaannya, saat itu Yoona memakai dress putih selutut dengan beberapa manik-manik dibagian kerahnya, penampilannya semakin manis karena rambut panjang yang dikepang kesamping.

“Hai Sehun” itulah kata pertama yang selalu Yoona ucapkan ketika bertemu Sehun. Tidak lupa dengan senyum manis yang seakan tak pernah absen dari wajah cantiknya.

Sehun diam untuk beberapa detik, “Hai Yoona” jawab Sehun dengan sorot mata berbinar seakan baru pertama kali melihat Yoona.

“Sehun, beri salam juga pada Bibi Kim” kata Mr Oh yang membuat Sehun tersadar dari bayaganya tentang seorang Dewi Yunani yang kini berdiri dihadapannya.

“Annyeonghaseyo Bibi Kim, senang bertemu denganmu kembali” ucap Sehun dengan sopan.

Awalnya pertemuan antara Mr Oh, Mrs Kim, Sehun dan Yoona hanya berisi obrolan-obrolan biasa, candaan dari Mr Oh maupun Mrs Kim seringkali keluar sehingga membuat mereka tertawa, sesekali tingkah Yoona yang lucupun mampu menghidupkan suasana.

Waktu telah menunjukkan pukul 12.00, tak terasa telah satu jam mereka berbicara, kini sudah waktunya untuk makan siang, berbagai macam makanan yang mereka pesan kini telah tersedia di meja makan dengan tersusun rapi.

“Selamat makan” ucap Mr Oh, Mrs Kim, Sehun dan Yoona bersamaan.

Selesai makan, suasana menjadi sedikit lebih serius, firasat Sehun mengatakan bahwa ini adalah waktu yang bukan merupakan kemauannya. Sudah ia duga, acara ini bukan hanya acara makan siang bersama teman. Namun Sehun tidak dapat bertindak, ia tidak ingin mempermalukan ayahnya didepan orang lain, apalagi Mrs kim dan Yoona. Sehun hanya diam dan duduk gelisah ketika Mr Oh mulai berbicara.

“Sehun, Yoona, untuk inilah sebenarnya kami mengajak kalian untuk berkumpul” Oh Jung Soo menghela nafas sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, “kami akan menikah lusa nanti” terangnya yang pastinya membuat Sehun terperanjat, tapi tidak dengan Yoona.

“Kita semua akan menjadi keluarga baru yang bahagia” tambah Mrs Kim.

Yoona menatap Sehun dengan mata berbinar, seakan ia baru saja mendapat keberuntungan. “Sehun-a, kau dengar?” tanya Yoona berbisik. “sebentar lagi kita akan menjadi saudara, dan kau harus terbiasa memanggilku Noona” lanjut Yoona lalu terkekeh. “aku sudah lama ingin mempunyai seorang adik, dan aku tidak menyangka aku akan punya adik laki-laki yang sangat tampan”. Sekali lagi, mata Yoona berbinar-binar menatap Sehun.

Sehun diam, tubuhnya menegang, keringat dingin bercucuran dari pelipisnya. Ia sugguh sangat menyukai Yoona. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Sehun menatap Yoona dengan tatapan yang tak bisa diartikan, seakan hidupnya begantung pada Yoona. Sehun menelan salivanya, disisi lain ia tidak tega jika harus menghancurkan perasaan Yoona yang begitu senang akan menjadi saudaranya.

Tapi bagaimana dengan perasaannya sendiri? Siapa yang memikirkan perasaannya sekarang?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Eottokhae? kurang panjang? ada yang kurang?

Mohon komentarnya chingu ^_^

6 thoughts on “The Real Prince (2) “The New Family”

Tinggalkan Komentar