The Real Prince (1) “First Meet”

THE REAL PRINCE (I)

sehun

“First Meet”

Cast :

Oh Sehun (EXO-K)

Im Yoona (SNSD)

Genre : Tidak terdeteksi

Lenght : Chapter

Author kali ini bawain ff Yoona-Sehun couple, awalnya sih blog ini cuma buat FF KyuNa aja, tapi kalo itu terus nantinya bakal monoton, buat yang gak suka, stop sampe sini aja ya. !

SELAMAT MEMBACA !!!

ooooooOOOoooooo

Segerombolan anak laki-laki yang rata-rata berusia sepuluh tahun tengah asyik bermain football dilapangan. Termasuk Oh Sehun, anak laki-laki dengan wajah tampan dan innocent juga memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan atletis. Lapangan itu terletak di kompleks rumahnya, sehingga memudahkan Sehun untuk bermain dan berolah raga.

Diseberang lapangan itu terdapat taman yang biasanya digunakan oleh anak perempuan untuk bermain. Disana terdapat ayunan, rumah-rumahan, jungkat-jungkit, perosotan dan beberapa kursi kayu yang disediakan untuk bersantai. Ditaman itu ada tiga orang anak perpempuan yang usianya 11 tahun, mereka tengah asyik mengobrol sambil memakan es krim, salah satu dari mereka adalah Im Yoona, gadis yang dikenal cantik dan ramah pada siapapun.

Seorang anak laki-laki tanpa sengaja menendang bola kearah taman. Anak itu merasa bersalah pada teman setimnya karena gagal memasukkan bolanya kedalam gawang. Namun bukan itu yang menjadi masalah.

“Tao, kenapa kau menendangnya ke taman? Bagaimana jika bola itu mengenai orang lain?” kata Suho, selaku anak yang dituakan disana. (maksudnya sebagai pemimpin)

“Maafkan aku hyung, aku tidak sengaja” kata Tao menyesal.

“Kalau begitu, cepat ambil kembali bolanya dan minta maaf jika ada yang terkena bola tendanganmu” titah Suho.

“Dan Sehun, kau temani Tao” lanjut Suho.

Akhirnya Sehun dan Tao menyebrangi jalanan kompleks  untuk mengambil kembali bola itu dan meminta maaf jika ada seseorang yang terkena hantaman bola.

Sesampainya di taman, mereka tidak menemukan bola yang mereka cari, mereka juga tidak menemukan seseorang yang mungkin mengambil bola itu. Tapi mata Sehun tertuju pada tumpahan es krim yang sepertinya bukan sengaja dibuang oleh pemiliknya.

Beberapa saat kemudian tiga orang anak perempuan berjalan melewati mereka dengan salah satu dari anak itu memegang bola yang Tao dan Sehun cari. Melihat itu, Sehun langsung berjalan kearah anak perempuan itu sedangkan Tao berjalan mengikutinya dibelakang.

“Maaf, bisakah kami mengambil bola itu” kata Sehun sambil menunjuk bola yang dipegang oleh Yoona.

Yoona menatap Sehun dengan ramah kemudian memberikan bola itu pada Sehun. Pada saat itu Sehun menyadari bahwa pakaian yang dikenakan Yoona telah penuh dengan noda es krim. Sepertinya bola itu yang menjadi penyebab pakaian Yoona kotor.

“Terimakasih” kata Tao dan Sehun bersamaan.

“Sama-sama” jawab Yoona ramah.

Melihat senyuman anak perempuan itu Sehun yang memang usianya baru sembilan tahun merasa terpesona. Ia membalas senyuman Yoona dengan canggung. Ia merasa baru pertama kali melihat gadis itu berada satu kopleks dengannya.

Keeseokan harinya..

Di sekolah dasar

Sehun dan teman-temannya sedang berjalan menuju kantin karena ini adalah waktu makan siang. Namun pandangan mata Sehun tertuju pada seorang gadis yang sedang mengobrol bersama seorang temannya di taman sekolah. Sehun merasa mengenali gadis itu.

“Sehun-a, apa yang kau lihat?” tanya Kai yang ikut melihat kearah pandangan Sehun.

“Apa kau kenal anak perempuan itu?” tanya Sehun pada Kai sambil mengarahkan telunjuknya padaYoona.

“Sepertinya dia tetangga baruku. Dia baru pindah sekitar dua hari yang lalu” jawab Kai.

“Oh, pantas saja aku tidak kenal”

“Kapan kau bertemu dengannya?”

“Kemarin, saat aku dan Tao mengambil bola ke taman. Ternyata bola itu mengenainya”

“Benarkah? Apa kalian sudah minta maaf?”

“Minta maaf?” tanya Sehun bingung. Ia teringat perkataan Suho untuk meminta maaf jika bola itu mengenai seseorang, namun faktanya, ia sama sekali tidak ingat karena terlalu terpesona oleh Yoona.

“Yap, harusnya kau meminta maaf kan?”

“kau benar, tapi kemarin aku lupa. Aku akan meminta maaf padanya hari ini bersama Tao” kata Sehun penuh semangat.

Saat bel pulang berbunyi..

“Tao, kau harus ikut denganku” kata Sehun tiba-tiba.

“Kemana?” tanya Tao bingung.

“Kau ingat anak-anak perempuan yang kemarin kita temui di taman? Kita harus meminta maaf pada salah satu dari mereka”

“Yang mana? Memangnya kau tau dia dimana?”

“Tentu saja aku tahu, karena itu aku mengajakmu”

“Baiklah”

Setelah itu Tao dan Sehun pergi keluar kelas dan mencari Yoona. Namun, mereka tidak menemukannya sama sekali, dan itu membuat Tao kesal.

“Yak , kau bilang kau tau dia dimana !” Tao mengerang dengan wajah masam.

“Iya, tadi aku melihatnya di taman”

“Kapan?”

“Saat jam istirahat” jawab Sehun polos.

“Dasar bodoh, dia pasti sudah pulang sekarang !” kata Tao marah.

Sehun hanya menggaruk tengkuknya untuk menahan rasa malunya pada Tao. Setelah itu mereka berdua pulang kerumah masing-masing. Walaupun Tao masih merasa dongkol.

Sesampainya dirumah, Sehun merasa aneh karena kini mobil audi silver milik ayahnya tengah terparkir dihalaman rumah. Itu karena tidak biasanya ayah Sehun ada dirumah saat siang hari.

Sehun masuk kedalam rumah dan melihat ayahnya sedang duduk mengobrol bersama wanita seusia ayahnya. Dia terlihat cantik dan elegant, juga ramah. Dan itu mengingatkannya pada seseorang yang wajahnya sedikit mirip dengan wanita teman ayahnya  itu.

“Sehun-a, kemarilah, beri salam pada Bibi Kim, dia teman ayah” kata Mr Oh ramah.

Sehun menurut. “Annyeonghaseyo, namaku Oh Sehun, umurku sembilan tahun lebih enam bulan, aku duduk di kelas empat sekolah dasar, senang bertemu denganmu bibi”

Wanita yang bermarga Kim itu tersenyum ramah pada Sehun.

“Kau tampan, cerdas juga sopan” puji Mrs Kim.

“Terima kasih” kata Sehun dengan wajah tersipu.

Sehun naik ke lantai dua menuju kamarnya, samar-samar ia mendengar percakapan ayahnya dengan Mrs Kim.

“Sepertinya dia akan cocok dengan Yoona”

“ya, kuharap begitu”

“aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat mempertemukan mereka”

“aku juga, bukankah mereka satu sekolah?”

“ya, aku baru ingat. Tapi jangan terburu-buru biarkan mereka kenal satu sama lain sebelum menjadi saudara”

“kau benar”

Sehun tidak terlalu tertarik mendengar percakapan kedua orang tua itu, itu karena ia tidak terlalu  mengerti. Setelah itu ia mengganti pakaiannya dan tidur siang.

oooooooOOOooooooo

Disisi lain, Im Yoona, gadis itu kini sedang duduk bersama Yuri dan Seohyun di taman. Yoona memang baru tinggal beberapa hari di tempat tinggal barunya, namun tak butuh waktu lama ia sudah mendapatkan teman. Itu berkat sikapnya yang ramah dan membuatnya banyak disukai orang.

“Yoona-ya, rumahmu asalnya dimana?” tanya Yuri.

“Daegu” jawab Yoona.

“kenapa kau pindah ke Seoul?” tanya Seohyun penasaran.

“itu karena ibuku punya pekerjaan baru disini, juga karena kami berdua sudah tidak memiliki keluarga dekat lagi setelah ayahku meninggal dua tahun lalu”

“begitu ya, aku turut berduka cita” kata Seohyun dengan wajah polosnya.

“ya, aku juga, kufikir keluargamu masih lengkap” tambah Yuri.

Yoona tersenyum lembut, “terimakasih, aku cukup senang memiliki teman baru sebaik kalian, kalian akan menjadi keluargaku mulai sekarang”

Kemudian mereka berpelukan. (seperti teletubbies)

Beberapa hari kemudian..

Waktu untuk sampai ke sekolah kira-kira sepuluh menit dari kompleks perumahan Yoona dan Sehun. Yoona berangkat ke sekolah mengendarai sepeda, kebanyakan anak seusia Yoona menggunakan sepeda sebagai alat transportasi mereka menuju sekolah. Termasuk Sehun.

Sehun belum menyadari kalau anak perempuan dengan sepeda didepannya adalah Yoona. Itu sebabnya ia masih acuh tak acuh dan berusaha untuk menyusul gadis didepannya.

Sehun tersenyum bangga ketika melewati anak perempuan yang berhasil didahului olehnya. Tapi, tiga detik kemudian Sehun menyadari anak itu adalah anak yang tempo hari ia cari. Setelah itu Sehun menghentikan sepedanya secara horizontal didepan sepeda Yoona. Dan itu membuat Yoona bingung.

“Kau?” tanya Yoona berusaha mengingat wajah Sehun.

Sehun menjatuhkan sepedanya kemudian berjalan mendekati Yoona.

“ada apa?” tanya Yoona bingung namun tidak menutupi sifat ramahnya.

“kau ingat aku? Aku yang waktu itu mengambil bola di taman, aku ingin mewakili temanku untuk meminta maaf padamu karena dia tidak sengaja menendangnya hingga menumpahkan es krim pada bajumu” kata Sehun panjang lebar.

Yoona tersenyum lagi. “tidak usah difikirkan, aku sudah memaafkan temanmu sejak lama”

“benarkah?” tanya Sehun senang.

Yoona mengangguk, “Jadi, bisakah aku lewat?”

Sehun tersenyum gugup, “tentu saja” kemudian Sehun kembali menggunakan sepedanya dan mengayuhnya ke sekolah. Perasaan senang kini tengah melanda hatinya. Ia bahkan tidak henti-hentinya tersenyum karena sudah berhasil bicara pada gadis yang beberapa hari ini dicarinya.

Sekolah dasar

Jam istirahat..

Sehun dan teman-temannya pergi ke kantin saat jam istirahat. Ketika melewati taman, Sehun kembali melihat anak perempuan yang tadi pagi ditemuinya sedang duduk mengobrol, kali ini bersama dua orang temannya.

Tidak ingin melewatkan kesempatan, Sehun langsung berfikir untuk mendekati anak perempuan itu, ia belum tahu siapa namanya, dan kali ini, dengan keberanian yang seadanya Sehun mengajak Kai selaku teman terdekatnya untuk menanyakan siapa nama anak perempuan itu.

“Hei, apa yang kau lakukan?” tanya Kai heran dengan tingkah Sehun.

“Kau temanku kan?” tanya Sehun serius.

“Ya, kenapa?” tanya Kai makin heran dengan pertanyaan Sehun.

“Bisakah kau membantuku untuk menanyakan nama anak perempuan itu?” pinta Sehun sambil mengarahkan jari telunjuknya pada anak perempuan yang ia maksud.

“Kenapa kau tidak tanyakan saja sendiri? Kau kan punya mulut !” bantah Kai.

“Aku malu” jawab Sehun polos.

“Tapi…. kenapa kau tidak tanyakan saja padaku? Aku tau namanya” kata Kai sedikit bangga.

“Tidak mau. Aku ingin tau langsung”

“Kau aneh, bagaimana mungkin aku tanyakan lagi namanya, aku kan sudah tau”

“Kau pura-pura lupa saja”

“Kau mau membuatku terlihat bodoh?” tanya Kai kesal.

“Hei, kau fikir kau pintar?”

“Yak ! lama-lama aku jadi malas bicara denganmu. Baiklah, tunggu disini”

Kemudian Kai berjalan mendekati anak perempuan yang dimaksud Sehun.

“Kai tunggu !” panggil Sehun cukup keras.

Kai memutar bola matanya kemudian berbalik menatap Sehun. “Apa lagi?”

“Jangan lupa tanyakan kelasnya dan tanyakan siapa nama ibunya !”

Kai menghela nafas kesal. Ia sudah lupa bagaimana sikap temannya ini ketika ia menginginkan sesuatu.

Tak butuh waktu lama, kini Kai sudah berada dihadapan Yoona. Anak laiki-laki itu berdiri dengan posisi canggung.

“Ada apa Kai?” tanya Yoona ramah namun sedikit bingung. Hari ini ia telah mengalami kejadian yang menurutnya membingungkan.

“Siapa namamu? Kau kelas berapa? Dan siapa nama ibumu?” tanya Kai namun tidak terdengar seperti bertanya.

Yoona semakin bingung. “Bukankah kau sudah tau?” Yoona balik bertanya.

“Kata temanku, yang disana” jawab Kai sambil menunjuk Sehun yang sedang bersembunyi dibalik pohon yang tidak menghalangi tubuhnya.

“Namanya Oh Sehun, dia menyukaimu” lanjut Kai.

Yoona berusaha untuk menahan tawanya ketika melihat Sehun dengan wajah polos memperhatikannya dari jauh.

“Katakan padanya, namaku Im Yoona, aku kelas enam dan nama ibuku Kim Nana”

Kai mengangguk kemudian berlari kearah Sehun.

Yoona memperhatikan Kai yang kini terlihat seperti sedang berbisik pada Sehun.

Sehun menganggukanggukan kepalanya pertanda ia mengerti.

Beberapa detik kemudian.. sehun berfirasat bahwa ia merasa familiar dengan marga “Kim”, siapa itu?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Eottokhae? ini sebenernya baru prolog..

mohon komentarnya chingu ^_^

9 thoughts on “The Real Prince (1) “First Meet”

  1. agak bgung, tadi yoona blg ibunya sudah meninggal trus siapa kim nana yg dimksud apahkah kim yg bersama ayah sehun?? eumm .. …

Tinggalkan Komentar